Minggu, 20 April 2014

KAU dan AKU Cinta Indonesia


KAU dan AKU Cinta Indonesia

Indonesia merupakan negara berkembang yang beragam adat dan budaya. Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah suku terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk Indonesia. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara.
Minggu, 10 November 2013 bertepatan dengan hari pahlawan  Aku bangun pukul 03.30 hanya sekedar terbangun dari mimpiku yang indah semalem. Setelah pukul 04.00 adzan subuh untuk waktu Yogyakarta dan sekitarnya Aku melaksanakan Ibadah sholat subuh menghadap Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan tadarus Alqur’an yang biasa Aku lakukan setiap habis sholat subuh. Sekitar pukul 05.00 salah satu teman kampus yang sekelas denganku datang ke kost mengajak jalan pagi. Pukul 05.30 Aku, Adik dan temanku berangkat jalan pagi start dari kost soboman, bantul, Yogyakarta. Jalan pagi jalan masih begitu terasa sejuk meskipun beberapa kendaraan melintas.
Pagi yang cerah dan kelihatan sudah terang meskipun matahari belum menampakkan wajahnya dari balik awan. Kami bertiga hanya mengikuti jalan lurus melewati jalan raya kota Yogyakarta. Melalui jalan pintas tanpa sengaja bertemu orang-orang yang jalan pagi juga. Kami mengikutinya searah dengan mereka. Tanpa kami sangka mereka menuju Alun-alun selatan kota Yogyakarta. Alun-alun selatan kota Yogyakarta yang mistik, ada 2 anggapan konon jika ada orang yang mengikuti alur jalan dengan mata tertutup ke arah 2 pohon beringin, jika jalannya lurus sampai pohon beringin maka orang tesebut jalan pikirannya lurus, hatinya bersih dan sebaliknya. Jika jalan berdua bersama pasangannya maka mereka memang ditakdirkan untuk berjodoh. Itulah salah satu ciri/ karakteristik ragam Indonesia dari sisi kemistikannya. Hal tersebut boleh dipercaya ataupun tidak, tergantung pada diri/ kepribadian kita masing-masing. Kami sampai di tempat tersebut dan agak heran karena sudah banyak orang berkerumunan lalu lalang memakai seragam masing-masing kelompoknya di Alun-alun. Banyak tenda putih, poster Soklin Liquid, tempat bermain anak dan panggung berdiri diiringi musik band lokal kota Yogyakarta dengan request lagu Lyla band. Awalnya Aku menyangka bahwa itu adalah band Lyla yang berdiri dipanggung teryata bukan. Sekitar pukul 06.00 hal yang tak pernah Ku sangka ada pembawa acara atau bisa saja disebut host dalam acara tersebut menyampaikan acara yang akan dilaksanakan pada saat itu dari awal hingga akhir acara. Host yang dibawakan oleh Veril dan Ayu mengatakan akan ada berbagai acara yang dimulai dari perlombaan untuk Ibu-Ibu yaitu lomba mencuci bersih dengan soklin Liquid dengan syarat membeli produk soklin Liquid diskon 50% sebesar Rp 30.000,00 mendapatkan berbagai jenis dari produk Liquid kemudian dengan pembelian tersenut akan mendapatkan kupon untuk menang undian berhadiah. Hadiah yang disediakan-pun berbagai macam mulai dari sepeda motor, mesin cuci, rice cooker, kompor gas dan alat-alat dapur lainnya. Setelah itu, host mengatakan akan ada bintang tamu yang hadir dalam acara tersebut yaitu kedatangan Lyla band dan Indi barent yang akan tampil di panggung selama acara berlangsung. Aku dan Kau (adik & temanku) merasa puas akan jalan pagi yang agak panjang. Acara 10 November hari pahlawan di isi dengan promo produk Liquid yang penuh semangat, meskipun terasa lelah di tengah jalan. Bayangkan saja jalan kaki setengah jam ke Alun-alun selatan kota Yogyakarta merupakan pengalaman yang berbuah manis. Ini merupakan salah satu pengalaman yang penuh perjuangan sesuai dengan sikap kepahlawanan yang telah berjuang untuk tanah air Indonesia.
Merasa puas sampai di Alun-alun kamipun asyik berfoto dengan kamera handphone milik-Ku. Waktu menunjukkan pukul 07.00 mulai acara dengan iringan musik marchindes band dari SD Sang Timur Yogyakarta kemudian dilanjutkan senam pagi dilengkapi goyang sesar yang dilaksanakan sekitar 2 jam. Siapa yang goyang sesar paling heboh akan mendapatkan doorprize yang telah disediakan oleh panitia acara Soklin Liquid. Nah, pas waktu goyang sesar lucunya ada seorang Ibu lucu dan heboh dengan goyangannya, ternyata kepilih mendapatkan doorprize. Kami tertawa serentak melihat aksi panggung goyang sesar yang diulanginya. Kami terus menunggu penampilan Lyla band sembari menonton acara- acara berlangsung ditemani dengan santapan jajanan karena kami agak lapar dan haus. Kami menunggu agak lama, sekitar pukul 09.00 akhirnya Lyla band tampil di atas panggung. Dalam batinku Lyla band lebih menarik dalam aksi nyata daripada dalam kamera yang Aku tonton selama di chanel televisi begitupun dengan Indi barent seorang artis yang berparas cantik, bertubuh langsing dibandingkan dalam kamera yang berada di iklan chanel stasiun televisi. Saat asyik nonton aksi Lyla Aku berusaha merekam dalam memori di HP-ku akan tetapi, apa daya terik mentari membuat rekaman di HP-ku buram dan tidak jelas ditambah udara yang sangat panas membuatku lelah berdiri di depan panggung. Aku menghentikan niatku merekam penampilan Lyla band. Tidak lama kemudian Aku dan Kau (adik dan teman-ku) ke belakang dekat dengan pohon beringin dan Kami-pun duduk di pinggiran pohon beringin tersebut. Tiba-tiba ada seorang Ibu yang mencoba untuk menutup matanya berusaha bisa jalan lurus atau tidak ke arah pohon beringin. Aku tidak tahu apakah Ibu itu hanya sekedar mencoba ataukah percaya dengan mistik yang telah tersebar luas. Sepertinya ibu itu bukan dari daerah Alun-alun selatan kota Yogyakarta, makanya mendengar mistik tersebut berusaha mencobanya. Apa yang diharapkan Ibu itu telah gagal yaitu jalannya tidak pernah lurus ke arah pohon beringin, malahan belok ke kanan. Bahkan di ulangi beberapa kali malahan hampir nabrak anak kecil yang berada di depannya. Aku dan Kau tersenyum dengan hati tertawa karena mau tertawa tapi kami tahan, khawatir kalau Ibu itu bersama rekannya tersinggung serta bisa mnimbulkan masalah. Kami urungkan niat untuk tertawa terbahak-bahak dengan asyik foto sembari menyaksikan penampilan Lyla band dari balik pohon beringin.
Pada saat kami asyik foto tiba-tiba seorang anak kecil dengan ciri-ciri kulit sawo matang, rambut pendek ikal, tinggi kira-kira seukuran anak 7 tahun serta penampilan seperti anak jalanan membuat kami kaget tidak karuan karena secara tiba-tiba menggelitik pinggang kami dari dalam pagar pohon beringin sembari minum Ale-ale sisa orang yang diletakkan di samping Aku duduk. Dalam batin-ku ada rasa kasihan bercampur kesal karena anak kecil tersebut sendirian ke dalam pagar pembatas pohon beringin dengan penampilan yang aneh dan menganggu kami. Pertamanya sudah Aku diamkan kalau cuma menggelitik tidak masalah, tetapi kesalnya dia menyiram air dengan Ale-ale bekas yang tadi di minumnya. Tanpa sengaja airnya bersama botol Ale-alenya jatuh keluar pagar dan Aku injak karena kesal, dalam hati Aku menyesal menginjaknya sembari istigfar Ya Allah…Aku menyesal serta berucap maaf.
Kemudian setelah acara hampir selesai sekitar pukul 11.30 kami kembali berjalan pulang ke kos-an melewati jalan pintas dari Alun-alun selatan ke arah barat. Kami mengira jalan pintasnya hanya ada satu, ternyata bercabang-cabang, kami bukan melewati jalan pintas yang dilewati tadi pagi, tetapi malahan jalan pintas lain yang lebih jauh dilewati jalan kaki. Ya Allah…salah jalan tapi akhirnya dengan mengikuti jalan lurus ke arah barat sampai juga di perempatan Patang puluhan. Alhamdulillah Ya Allah …tidak sampai nyasar sampai kos lagi dengan selamat dan rasa lelah bercampur senang. Sesampainya di kos pukul 12.00 Aku langsung makan karena belum sarapan pagi, setelah makan Aku langsung mandi, dilanjutkan Ibadah sholat dzuhur kemudian istirahat siang membaringkan badan. Setelahnya tidur siang terasa nyenyak karena hampir setengah hari beraktivitas. Aku mendapatkan inspirasi baru bahwa setiap aktivitas apapun jika dilaksanakan dengan iklas pasti akan menghasilkan sesuatu yang baru yang akan kita temui meskipun harus menahan lelah dan dahaga dengan pengorbanan dan perjuangan walaupun harus melangkah dengan jalan kaki seberapa jauhnya seperti peribahasa yang mengatakan bahwa ada ubi ada talas, ada budi ada balas.

Inspirasi seri123



Inspirasi seri123

Artikel ini saya ambil dari buku yang berjudul 123 anti bego karangan arief ashshiddiq, mendengar kalimat dari judul tersebut pasti semua orang penasaran tentang apa sih isinya? Sebagian isinya ku petik untuk pengetahuan dan motivasi serta inspirasi sekalian pembaca.
Makanan yang paling awet adalah madu.
Madu yang disimpan 3000 tahun lalu dimakam firaun ternyata masih bisa dimakan. Hal ini juga membuktikan bahwa sesajen harusnya memang dibagi-bagi pada yang masih hidup. Toh, setelah 3000 tahun, si firaun itu nggak juga memakannnya. Nah, sebagian isinya kocak kan? Ini ada yang jauh lebih kocak lagi, simak yuk?
Tips menghentikan keringat.
Kalau mau menghentikan keringat, harusnya kita belajar pada marmut dan kelinci. Dua binatang ini nggak bisa berkeringat. 
Kenapa junk food enak rasanya?
Junk foof memang dirancang untuk memuaskan kebutuhan paling primitif dari indra pengecap kita, kebutuhan kalori  dipenuhi oleh lemak dan gula serta garam mengii kebutuhan mineral tubuh kita. Tapi, untuk tetap di level primitif dan berkeras bahwa inilah makanan yang enak, nah itu baru bego.
Tips makan- makanan di warung jalanan
1.      Makan di tempat yang ramai pembeli
2.      Makan-makanan yang dimasak tepat saat pelanggan memesannya.
3.      Cuci tangan
4.      Bungkus dan makan di rumah. Makan dengan alat makan yang jelas bersihnya.
5.      Kupas sendiri masakanmu
6.      Beri waktu tubuhmu beradaptasi
7.      Siapkan banyak uang kecil untuk antrean pengemis  dan pengamen
Nah, ini yang sangat di idaman bagi para perempuan di era sekarang ini yaitu tentang kosmetik, mau tau masa kadaluarsa kosmetik, ini dia  ulasannya . Masa kadaluarsa kosmetik :
1.      Bedak bubuk: dua tahun.
2.      Fondation:  sekitar satu sampai dua tahun.
3.      Concealer: satu tahun
4.      Eyeshadow krim: satu tahun
5.      Eyeshadow bubuk: satu tahun
6.      Eyeliner pensil : satu tahun
7.      Maskara dan eyeliner cair: tiga sampai empat bulan.
8.      Blush on bubuk: dua tahun
9.      Blush on krim enam bulan sampai satu tahun
10.  Pensil bibir : satu tahun
11.  Lipstik dan lip glos: satu sampai dua tahun
12.  Lip balm: tiga bulan
 Masih banyak lagi ulasan tentang kosmetik, ini sangat menggemaskan bagi para perempuan yang suka make-up, seperti garansi saja ya? Hee..
Sumber:
Ashshiddiq, Arief. 2012. 123 Anti Bego. Jakarta : PT. Bentang Pustaka
   
<a href="http://ecatalogue.oriflame.co.id/6767303?per=201404&pStartPg=" style="text-decoration : none;" > <img src="http://id.oriflame.com/catalog-images/brochure/in_ID/201404/A5A350D714D8218DEBC7543FB47C7D548C315C75/1_s.jpg" border="0" style="width:120px;" alt="Oriflame Cosmetics "></img><p><font color="#333333" > </font></p></a> <p><a href="http://ecatalogue.oriflame.co.id/6767303?per=201404&pStartPg=" style="text-decoration : none;" ><font color="#333333" >Oriflame Cosmetics</font></a></p>

Sabtu, 19 April 2014

IBUKU YANG TANGGUH



IBUKU WANITA YANG TANGGUH

Sepeda ontel tua melaju menyelusuri desa-desa yang masih sepi dan langit pun masih gelap karena jam masih menunjukkan pukul 04.30 pagi, nampak dengan penuh semangatnya wanita itu mengayuh sepedanya hanya seorang diri itulah ibuku,karena desa kami masih sangat terpencil dan masih jauh dari pusat perkotaan maka ibuku harus bersepeda jauh untuk menempuh ketempat yang strategis yaitu pusat perkotaan,kira-kira butuh waktu 1 setengah  jam untuk sampai ketempat parkiran sepeda,karena ibuku harus memarkirkan sepedanya dahulu sebelum naik angkutan umum,karena lokasinya yang sangat jauh untuk sampai kelokasi pasar yang biasanya ibuku berjualan buah. Ibuku seorang penjual buah eceran di dekat pinggiran toko,karena mahalnya sewa tempat untuk berdagang maka tidak ada pilihan lain selain menempati pinggiran toko tersebut.
Dagangan yang dijual itu bukan milik ibuku karena ibuku hanya di suruh untuk menjualkan buah-buah tersebut dari seorang juragan buah,apabila bisa laku maupun terjual habis ibuku mendapatkan separuh dari keuntungan tersebut,walaupun tidak seberapa ibuku tetap tersenyum manis dan bersyukur mendapat upah atas jerih payahnya, tapi yang bikin mengharukan apabila dagangannya hanya laku sedikit ibuku tidak mendapatkan apa-apa dan hanya pulang dengan tangan kosong .Tepat pukul 6 sore ibuku  sampai di rumah dan itu merupakan keseharian pekerjaan ibuku. Ibuku memang wanita pekerja keras dan sangat menyayangi keluarga. Setelah dirumah ibuku masih bekerja  mengerjakan  semua pekerjaan rumah, sementara aku hanya berdiam diri tanpa membantunya sedikitpun.
Aku memang anak yang terbilang manja dan hampir semua pekerjaan rumah yang di kerjakan ibuku aku tidak mau membantunya, pernah sesekali ibu menyuruhku untuk membantu mencuci piring maupun mencuci pakaian, tapi aku malah tidak begitu menghiraukan perintah beliau,aku hanya bisa berkata nanti-nanti dan nanti tapi perintah itu tidak aku lakukan, dan sesekali ibuku marah kepadaku tapi aku malah balik marah kepada ibuku dengan segala alasan capek,ini,itu aku katakan,seketika ibuku langsung diam dan dengan raut muka yang kecewa ibuku tetap senyum dan aku saat itu bisa merasakan apa yang dirasakan oleh ibuku, pasti ibuku merasa sangat kecewa sekali karena ucapanku, akupun merasa bersalah dan menyadari,dalam hatiku aku memaki diriku sendiri, ya Alloh betapa bodohnya aku, aku memang tidak anak yang tidak  tau untung, seketika aku merenung,tanpa ibu aku tidak mungkin ada di dunia ini dan selama ini ibuku lah yang dengan tulus menyayangiku, mengasihiku yang selama ini berjuang keras untuk menyekolahkan aku dan kakakku agar kami bisa memperoleh masa depan yang lebih baik nantinya, itulah harapan yang selalu di idam-idamkan oleh ibuku dan ibuku tidak ingin kehidupan kami nantinya berujung sama dengan kehidupannya yang sangat pas-pasan, itulah kata-kata yang sering beliau katakan. Aku langsung berlari memeluk erat ibuku dan meminta maaf. Ibuku langsung tersenyum dan memaafkan kesalahanku, yang bikin  meneteskan air mataku aku menyadari selama ini ibuku selalu memberikan apa yang aku mau, apa yang aku inginkan  ibuku selalu menuruti walaupun harus pinjam uang tetangga ibuku lakukan demi menyenangkanku. Aku tahu ibuku bukan orang yang berkecukupan, hasil yang di peroleh dari berjualan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka terpaksa ibuku harus pinjam uang kesana kemari untuk memenuhi kebutuhan keluarga maupun sekolah kami berdua, sudah cukup terbilang banyak hutang-hutang orang tuaku termasuk di bank, karena ayahku berinisiatif untuk menyekolahkan kakakku keperguruan tinggi maka terpaksa meminjam uang di bank untuk biaya masuk keperguruan tinggi dan ibuku juga demikian walaupun orang yang tidak berada tapi mereka punya harapan yang begitu besar agar kakakku bisa menjadi orang yang beruntung dalam artian sukses.
Aku sangat salut dengan perjuangannya, hutang pun mereka lakoni demi masa depan kami. Di samping itu ibuku tidak ada henti-hentinya tetap berdagang buah  meskipun panas terik matahari menyengat di tubuh tapi tak beliau hiraukan, hujan pun basah kuyup karena tidak ada pelindungnya, ya walaupun kadang ibuku meminjam payung sebelah untuk perlindungan tapi payung tersebut tidak sepenuhnya menahan dari basahan hujan maupun sengatan panas matahari. Untuk melepas lelah ibuku sering menuju ke tempat ibadah untuk melaksanakan sholat dan sambil istirahat sejenak, ibuku juga membawa bekal dari rumah karena kalau beli cukup mahal, kadang kala ibuku lupa tidak membawa bekal dari rumah dan tidak makan sampai nanti pulang kerumah karena mengingat upah jualannya hanya pas-pasan,maka tidak makan seharian pun ibuku lakoni karena uangnya hanya pas buat transport pulang dan makan di rumah nanti. Aku bisa merasakan begitu berat beban yang di tanggung ibuku. Kami hidup di desa tapi untuk makan nasi kami harus membelinya karena orang tua ku tidak memiliki sawah maupun perkebunan untuk bercocok tanam karena sawah yang mereka punya di gadaikan untuk melunasi sebagian hutangnya itupun masih kurang untuk melunasinya. Aku yang tidak bisa berbuat apa-apa karena mengingat aku masih berstatus pelajar akupun tidak tahu bagaimana agar aku bisa meringankan beban mereka, malah yang ada aku hanya menambah beban buat mereka, yang bisa ku lakukan aku tetap belajar dan belajar agar nilai-nilaiku bisa baik dan memuaskan karena pada saat itu detik-detik menjelang ujian nasional. Rencana kalau aku lulus ujian nanti selesai dari SMA aku ingin bekerja, yang terpikir dalam otakku aku ingin sekali bisa membantu meringankan sedikit beban mereka, bisa membuat ibuku tersenyum, membahagiakan ibuku dan keluargaku. Tapi harapan tak sesuai dengan kenyataan, setelah aku lulus ayah dan ibuku berniat untuk memasukan aku  keperguruan tinggi swasta, aku tidak bisa menolak keinginan mereka tapi dengan aku melanjutkan kuliah nanti otomatis beban mereka akan bertambah, lalu aku bilang kepada ibuku bahwa aku ingin bekerja, tapi ibuku tetap sepakat dengan ucapan ayahku. Untuk biaya masuk perguruan tinggi itu mahal ayahku pun pergi merantau untuk biaya kuliah ku nanti.
Di rumah kami sekarang sepi tinggal aku dan ibuku, tampak jelas di wajah ibuku menyimpan kesedihan semenjak di tinggal ayah. Ibuku memang bukan orang yang suka menampakkan kesedihannya maupun beban-beban yang di hadapinya tetapi ibuku lebih sering diam dan berusaha tetap tegar walaupun dengan cobaan seberat apapun. Suatu hari ibuku akan berangkat kepasar untuk berjualan seperti biasa tapi belum sampai ke pasar ada kabar yang tidak mengenakkan karena pasar yang digunakan ibuku biasa berjualan terbakar hangus beserta isi-isinya, jadi ibuku tidak bisa berjualan lagi di tempat tersebut dan untuk beberapa waktu ibuku berhenti tidak berjualan untuk sementara. Ibuku tidak betah di rumah karena sudah terbiasa bekerja jadi ibuku mencari lokasi baru untuk berjualan tapi tidak ada tempat kosong, kebetulan ada usulan dari para pedagang yang satu profesi sama ibuku untuk berjualan di dekat jalan raya di samping pos polisi, awalnya ibuku tidak setuju dengan saran tersebut karena tempatnya sangat panas dan sangat padat kendaraan, tapi karena tidak ada pilihan lain selain tempat tersebut. Ibuku memulai lagi berdagang di dekat pinggir jalan raya kebetulan aku waktu itu ikut membantu ibu berjualan, tak ku sangka begitu panas tempatnya karena tidak ada pelindung sama sekali,dan banyaknya kendaraan yang melintas menyebabkan terjadinya polusi. Dengan ibanya aku melihat ibuku yang begitu semangat menawarkan dagangannya tanpa peduli begitu panasnya cuaca sampai melekat ke ubun-ubun dan debu yang mengenai mata. Aku menyuruh ibuku untuk istirahat sejenak, kami menuju ke mushola yang dekat ibuku berjualan, kami di situ sholat dzuhur berjamaah, setelah selesai ibuku langsung kembali ketempat berjualan sementara aku masih di mushola, di situ aku merenungi apa yang terjadi dengan keluargaku dan kondisi keluargaku itu memang sudah kehendak Alloh SWT, dan ini memang yang harus kami lewati, apapun itu dengan kehidupan keluargaku yang pas-pasan aku bersyukur memiliki ibu yang begitu gigih dan pekerja keras dengan kondisi sakit kadang ibuku masih tetap bekerja.
Ibuku memang dari kecil sampai sekarang berkeluarga memang terlahir dari keluarga yang tidak berada dan sekarang pun demikian, tapi apa yang bisa aku lakukan ibu aku belum bisa membantu ibu,  aku belum bisa membahagiakan ibu, aku bukan anak yang berbakti maafkan aku ibu belum bisa meringankan beban penderitaan ibu, ibu semoga Alloh selalu melindungimu,itulah kata-kata yang sering aku ucap dihati kecilku.
Sekarang ibuku sudah tidak lagi berjualan itu karena ibuku tidak memiliki modal dan orang yang biasa menyuruh ibuku untuk menjualkan dagangannya sudah pindah dari lokasi tersebut. Pada waktu itu ibuku sangat bingung dan tidak tahu apalagi yang harus dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ibuku mencari kerja kesana kemari tapi tak ada hasil satu pun.
Pada suatu hari ada petugas dari bank datang kerumah kami untuk menagih hutang karena memang ibuku telat membayar angsuran yang tiap bulannya ibuku bayar. Ibuku terlihat begitu bingung  nampak kelihatan dari wajahnya. Aku mendengarkan dari balik pintu kamarku tentang perbincangan ibuku dengan salah satu petugas bank itu, petugas itu sangat kecewa dan memarahi ibuku karena belum bisa membayar tagihannya dan ibuku dikasih waktu seminggu untuk membayar cicilan yang sudah lewat itu. Setelah petugas tadi pergi, ibuku terlihat murung dan diam,. Setelah kejadian itu ibuku tetap berusaha mencari kerja lagi sampai disuruh bantu bantu tetangga ibuku lakoni. Ada salah satu tetangga yang dermawan meminjami ibuku uang untuk modal dagang lagi karena mungkin merasa iba dengan ibuku dan kebetulan orang itu akrab dengan ibuku karena memang teman bersama semasa ibuku kecil.
Ibuku kini mulai berjualan lagi, ibuku sekarang berjualan disalah satu pasar yang lumayan strategis tapi tetap saja itu tidak layak untuk ibuku, tempatnya begitu kumuh dan masih sangat tradisional. Dengan payung kecil sebagai pelindung dengan Cuaca yang sering berubah-ubah kadang panas kadang hujan  tidak menghalangi semangat ibuku untuk tetap bekerja demi  sesuap nasi. Ibu yang kau punya begitu istimewa kaulah cinta abadiku, kaulah cermin jiwaku, pelita hidupku, semua yang kau lakukan demi kebaikanku mengalir, mengalur semua cinta kasihmu tak akan pernah mati, terimakasih ibu atas pengorbananmu dari aku kecil sampai saat ini aku dewasa kasih sayangmu tidak pernah berubah, seperti air yang mengalir tandus di tanah menyejukan jiwa, ibu meski kau wanita biasa tapi bagiku kau malaikat yang diutus Alloh untukku, maafkanlah aku ibu yang  kadang kala aku sering nakal kata-kataku sering menggores hati tapi kau balas dengan doa, mengapa selalu aku lakukan hal yang buntu yang bertentangan dengan imajinasimu,cinta yang kau punya terlalu istimewa tak mampu ku membalas budi kasihmu. Jika dalam keluarga terjadi masalah dirimu akan menjadi sumpah serapah,ibu maaafkanlah aku yang penuh dengan dosa yang dibutakan oleh dunia yang tidak pernah mensyukuri hidup ini tapi ibu selalu mengajariku arti sebuah kesabaran untuk lewati hidup yang penuh dengan cobaan, kini memang aku sudah jauh dari ibuku tapi tidak lupa di setiap lima waktuku aku selalu mendoakan ibuku dan keluargaku.
Tuhan tolonglah sayangilah ibuku seperti ibuku menyayangiku,berilah keselamatan dan kesehatan selalu untuk ibuku. Rasanya aku tidak bisa  jauh dengan ibuku tapi aku juga harus mandiri karena aku sudah dewasa, aku akan berusaha keras dan tidak mau mengecewakan ibuku, doa dan restu ibuku  sangat ku harapkan untuk kesuksesanku kelak insyaalloh yang terpenting saat ini aku lagi berusaha menuntut ilmu demi cita-citaku menjadi seorang guru disamping itu juga aku ingin sekali bisa membahagiakan ibuku atas perjuangan kerasnya selama ini, aku tidak ingin menyia-nyiakan atas apa yang ibuku berikan kepadaku untukku saat ini,aku sangat berterimakasih sekali bisa di sekolahkan sampai keperguruan tinggi dan sangat bersyukur memiliki ibu yang sangat penyayang yang sangat peduli padaku yang tidak pernah lupa mengingatkanku untuk mengerjakan sholat lima waktu.
Sekarang aku memang harus prihatin dan mandiri karena memang jauh dari orang tua semuanya harus serba sendiri dan harus bisa hemat. Ibuku kini juga sekarang tinggal sendiri kadang kala aku sering khawatir akan kesehatan ibuku dan sesekali aku menelpon ibuku untuk sekedar ingin tahu tentang kondisinya dan katanya ibuku baik-baik saja dan aku sangat bersyukur,terimakasih Ya Alloh ,terimakasih ibu pengorbananmu sangat mulia.