KAU dan AKU Cinta Indonesia
Indonesia merupakan negara berkembang yang beragam adat
dan budaya. Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah suku
terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk Indonesia.
Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika"
("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang
membentuk negara.
Minggu, 10 November 2013 bertepatan dengan hari
pahlawan Aku bangun pukul 03.30 hanya
sekedar terbangun dari mimpiku yang indah semalem. Setelah pukul 04.00 adzan
subuh untuk waktu Yogyakarta dan sekitarnya Aku melaksanakan Ibadah sholat
subuh menghadap Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan tadarus Alqur’an yang
biasa Aku lakukan setiap habis sholat subuh. Sekitar pukul 05.00 salah satu
teman kampus yang sekelas denganku datang ke kost mengajak jalan pagi. Pukul
05.30 Aku, Adik dan temanku berangkat jalan pagi start dari kost soboman,
bantul, Yogyakarta. Jalan pagi jalan masih begitu terasa sejuk meskipun
beberapa kendaraan melintas.
Pagi yang cerah dan kelihatan sudah terang meskipun
matahari belum menampakkan wajahnya dari balik awan. Kami bertiga hanya
mengikuti jalan lurus melewati jalan raya kota Yogyakarta. Melalui jalan pintas
tanpa sengaja bertemu orang-orang yang jalan pagi juga. Kami mengikutinya
searah dengan mereka. Tanpa kami sangka mereka menuju Alun-alun selatan kota
Yogyakarta. Alun-alun selatan kota Yogyakarta yang mistik, ada 2 anggapan konon
jika ada orang yang mengikuti alur jalan dengan mata tertutup ke arah 2 pohon
beringin, jika jalannya lurus sampai pohon beringin maka orang tesebut jalan
pikirannya lurus, hatinya bersih dan sebaliknya. Jika jalan berdua bersama
pasangannya maka mereka memang ditakdirkan untuk berjodoh. Itulah salah satu ciri/
karakteristik ragam Indonesia dari sisi kemistikannya. Hal tersebut boleh
dipercaya ataupun tidak, tergantung pada diri/ kepribadian kita masing-masing.
Kami sampai di tempat tersebut dan agak heran karena sudah banyak orang
berkerumunan lalu lalang memakai seragam masing-masing kelompoknya di
Alun-alun. Banyak tenda putih, poster Soklin Liquid, tempat bermain anak dan
panggung berdiri diiringi musik band lokal kota Yogyakarta dengan request lagu
Lyla band. Awalnya Aku menyangka bahwa itu adalah band Lyla yang berdiri
dipanggung teryata bukan. Sekitar pukul 06.00 hal yang tak pernah Ku sangka ada
pembawa acara atau bisa saja disebut host dalam acara tersebut menyampaikan
acara yang akan dilaksanakan pada saat itu dari awal hingga akhir acara. Host
yang dibawakan oleh Veril dan Ayu mengatakan akan ada berbagai acara yang dimulai
dari perlombaan untuk Ibu-Ibu yaitu lomba mencuci bersih dengan soklin Liquid
dengan syarat membeli produk soklin Liquid diskon 50% sebesar Rp 30.000,00
mendapatkan berbagai jenis dari produk Liquid kemudian dengan pembelian
tersenut akan mendapatkan kupon untuk menang undian berhadiah. Hadiah yang
disediakan-pun berbagai macam mulai dari sepeda motor, mesin cuci, rice cooker,
kompor gas dan alat-alat dapur lainnya. Setelah itu, host mengatakan akan ada
bintang tamu yang hadir dalam acara tersebut yaitu kedatangan Lyla band dan
Indi barent yang akan tampil di panggung selama acara berlangsung. Aku dan Kau
(adik & temanku) merasa puas akan jalan pagi yang agak panjang. Acara 10
November hari pahlawan di isi dengan promo produk Liquid yang penuh semangat,
meskipun terasa lelah di tengah jalan. Bayangkan saja jalan kaki setengah jam
ke Alun-alun selatan kota Yogyakarta merupakan pengalaman yang berbuah manis.
Ini merupakan salah satu pengalaman yang penuh perjuangan sesuai dengan sikap
kepahlawanan yang telah berjuang untuk tanah air Indonesia.
Merasa puas sampai di Alun-alun kamipun asyik berfoto
dengan kamera handphone milik-Ku. Waktu menunjukkan pukul 07.00 mulai acara
dengan iringan musik marchindes band dari SD Sang Timur Yogyakarta kemudian
dilanjutkan senam pagi dilengkapi goyang sesar yang dilaksanakan sekitar 2 jam.
Siapa yang goyang sesar paling heboh akan mendapatkan doorprize yang telah
disediakan oleh panitia acara Soklin Liquid. Nah, pas waktu goyang sesar
lucunya ada seorang Ibu lucu dan heboh dengan goyangannya, ternyata kepilih
mendapatkan doorprize. Kami tertawa serentak melihat aksi panggung goyang sesar
yang diulanginya. Kami terus menunggu penampilan Lyla band sembari menonton
acara- acara berlangsung ditemani dengan santapan jajanan karena kami agak
lapar dan haus. Kami menunggu agak lama, sekitar pukul 09.00 akhirnya Lyla band
tampil di atas panggung. Dalam batinku Lyla band lebih menarik dalam aksi nyata
daripada dalam kamera yang Aku tonton selama di chanel televisi begitupun
dengan Indi barent seorang artis yang berparas cantik, bertubuh langsing
dibandingkan dalam kamera yang berada di iklan chanel stasiun televisi. Saat
asyik nonton aksi Lyla Aku berusaha merekam dalam memori di HP-ku akan tetapi,
apa daya terik mentari membuat rekaman di HP-ku buram dan tidak jelas ditambah
udara yang sangat panas membuatku lelah berdiri di depan panggung. Aku
menghentikan niatku merekam penampilan Lyla band. Tidak lama kemudian Aku dan
Kau (adik dan teman-ku) ke belakang dekat dengan pohon beringin dan Kami-pun
duduk di pinggiran pohon beringin tersebut. Tiba-tiba ada seorang Ibu yang
mencoba untuk menutup matanya berusaha bisa jalan lurus atau tidak ke arah
pohon beringin. Aku tidak tahu apakah Ibu itu hanya sekedar mencoba ataukah
percaya dengan mistik yang telah tersebar luas. Sepertinya ibu itu bukan dari
daerah Alun-alun selatan kota Yogyakarta, makanya mendengar mistik tersebut
berusaha mencobanya. Apa yang diharapkan Ibu itu telah gagal yaitu jalannya
tidak pernah lurus ke arah pohon beringin, malahan belok ke kanan. Bahkan di
ulangi beberapa kali malahan hampir nabrak anak kecil yang berada di depannya.
Aku dan Kau tersenyum dengan hati tertawa karena mau tertawa tapi kami tahan,
khawatir kalau Ibu itu bersama rekannya tersinggung serta bisa mnimbulkan
masalah. Kami urungkan niat untuk tertawa terbahak-bahak dengan asyik foto
sembari menyaksikan penampilan Lyla band dari balik pohon beringin.
Pada saat kami asyik foto tiba-tiba seorang anak kecil
dengan ciri-ciri kulit sawo matang, rambut pendek ikal, tinggi kira-kira
seukuran anak 7 tahun serta penampilan seperti anak jalanan membuat kami kaget
tidak karuan karena secara tiba-tiba menggelitik pinggang kami dari dalam pagar
pohon beringin sembari minum Ale-ale sisa orang yang diletakkan di samping Aku
duduk. Dalam batin-ku ada rasa kasihan bercampur kesal karena anak kecil
tersebut sendirian ke dalam pagar pembatas pohon beringin dengan penampilan
yang aneh dan menganggu kami. Pertamanya sudah Aku diamkan kalau cuma
menggelitik tidak masalah, tetapi kesalnya dia menyiram air dengan Ale-ale
bekas yang tadi di minumnya. Tanpa sengaja airnya bersama botol Ale-alenya
jatuh keluar pagar dan Aku injak karena kesal, dalam hati Aku menyesal
menginjaknya sembari istigfar Ya Allah…Aku menyesal serta berucap maaf.
Kemudian setelah acara hampir selesai sekitar pukul 11.30
kami kembali berjalan pulang ke kos-an melewati jalan pintas dari Alun-alun
selatan ke arah barat. Kami mengira jalan pintasnya hanya ada satu, ternyata
bercabang-cabang, kami bukan melewati jalan pintas yang dilewati tadi pagi,
tetapi malahan jalan pintas lain yang lebih jauh dilewati jalan kaki. Ya
Allah…salah jalan tapi akhirnya dengan mengikuti jalan lurus ke arah barat
sampai juga di perempatan Patang puluhan. Alhamdulillah Ya Allah …tidak sampai
nyasar sampai kos lagi dengan selamat dan rasa lelah bercampur senang.
Sesampainya di kos pukul 12.00 Aku langsung makan karena belum sarapan pagi,
setelah makan Aku langsung mandi, dilanjutkan Ibadah sholat dzuhur kemudian
istirahat siang membaringkan badan. Setelahnya tidur siang terasa nyenyak
karena hampir setengah hari beraktivitas. Aku mendapatkan inspirasi baru bahwa
setiap aktivitas apapun jika dilaksanakan dengan iklas pasti akan menghasilkan
sesuatu yang baru yang akan kita temui meskipun harus menahan lelah dan dahaga
dengan pengorbanan dan perjuangan walaupun harus melangkah dengan jalan kaki
seberapa jauhnya seperti peribahasa yang mengatakan bahwa ada ubi ada talas,
ada budi ada balas.